Rabu, 22 Januari 2014

Kebudayaan Skotlandia



Skotlandia (bahasa Gaelik Skotlandia: Alba) adalah sebuah negara yang merupakan bagian dari Britania Raya. Mencakup sepertiga utara Pulau Britania, ia berbagi perbatasan dengan Inggris di selatan dan dibatasi oleh Laut Utara di timur, Samudra Atlantik di utara dan barat, dan Kanal Utara dan Laut Irlandia di barat-daya. Selain daratan utama, Skotlandia meliputi 790 pulau termasuk Northern Isles dan Hebrides. Edinburgh, ibu kota dan kota terbesar kedua, adalah salah satu pusat keuangan terbesar di Eropa. Edinburgh pernah menjadi pusat Pencerahan Skotlandia pada abad ke-18, yang mengantarkan Skotlandia menjadi salah satu kekuatan besar perdagangan, kecerdasan, dan industri Eropa. Glasgow, kota terbesar Scotlandia, pernah menjadi salah satu kota industri terkemuka dan kini terletak di pusat konurbasi Glasgow Raya. Perairan Skotlandia terdiri dari sektor besar Atlantik Utara dan Laut Utara, mengandung cadangan minyak terbesar di Uni Eropa. Hal ini telah menjadikan Aberdeen, kota terbesar ketiga di Skotlandia, sebagai pusat minyak Eropa.



Kerajaan Skotlandia tumbuh sebagai negara berdaulat yang merdeka pada Zaman Pertengahan Awal dan masih berdiri tegak sampai tahun 1707, meskipun pernah suatu ketika berada dalam persekutuan personal dengan Inggris dan Irlandia sejak James I dari Inggris mewarisi takhta Inggris dan Irlandia pada tahun 1603. Pada tanggal 1 Mei 1707, Skotlandia turut serta ke dalam persekutuan politik bersama Inggris untuk menciptakan Kerajaan Britania Raya yang bersatu. Persekutuan ini dihasilkan melalui Traktat Penyatuan yang disetujui pada tahun 1706 dan diberlakukan oleh Undang-Undang Penyatuan kembar yang diloloskan oleh parlemen dari kedua-dua negara, meskipun terdapat protes yang luas di Skotlandia. Sistem hukum Skotlandia masih terpisah dari Inggris dan Wales dan Irlandia Utara, dan Skotlandia memelihara yurisdiksi yang berbeda dalam hukum publik dan hukum privat.



Lestarinya sistem hukum, sistem pendidikan, dan lembaga agama yang berlainan dengan bagian lain Britania Raya, telah bersumbangsih terhadap kesinambungan budaya dan identitas nasional Skotlandia sejak dibentuknya persekutuan. Pada tahun 1999, sebuah parlemen devolutif, yakni Parlemen Skotlandia, didirikan dengan wewenang pada banyak bidang urusan dalam negeri setelah terlaksananya referendum yang sukses pada tahun 1997. Pada tahun 2011 Partai Nasional Skotlandia (SNP) meraih mayoritas mutlak dalam parlemen, dan berniat untuk menyelenggarakan Referendum Kemerdekaan Skotlandia dari Britania Raya menjelang akhir masa bakti parlemen sekarang.



  • Sejarah

Sebagian besar dari wilayah yang dihuni oleh Anglo-Saxon disatukan menjadi Kerajaan Inggris pada abad ke-10. Sementara itu, penutur Gaelik di Inggris barat laut (yang terhubung ke Irlandia di timur laut dan secara tradisional telah terjadi migrasi dari sana pada abad ke-5) bersatu dengan bangsa Pict dan kemudian membentuk Kerajaan Skotlandia pada abad ke-9. Pada tanggal 1 Mei 1707, Kerajaan Bersatu Britania Raya terbentuk sebagai hasil dari penyatuan politik Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia berdasarkan Perjanjian Kesatuan yang disetujui pada tanggal 22 Juli 1706. Perjanjian ini kemudian disahkan oleh Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia dalam Undang-Undang Kesatuan 1707.



  • Geografi

Skotlandia menempati kurang lebih sepertiga dari total luas Britania Raya, dengan luas 78.772 km² (30,410 mil²), termasuk pulau-pulau yang jumlahnya hampir delapan ratus pulau, terutama di sebelah barat dan utara dari daratan utama Britania. Pulau-pulau ini diantaranya Hebrides, Orkney, dan Shetland. Topografi Skotlandia agak menonjol karena adanya Sesar Batas Dataran Tinggi (Highland Boundary Fault), sebuah sesar patahan geologi yang membentang dari Isle of Arran di bagian barat hingga ke Stonehaven di sebelah timur. Garis sesar ini juga memisahkan Skotlandia menjadi dua wilayah yang saling berbeda, yaitu dataran tinggi di utara dan barat dan dataran rendah di bagian selatan dan timur. Wilayah dataran tinggi topografinya lebih kasar dan mencakup sebagian besar tanah pegunungan Skotlandia, termasuk Ben Nevis (1.343 m (4,406 kaki)), yang merupakan puncak tertinggi di Kepulauan Britania. Sedangkan wilayah dataran rendah topografinya lebih rata, terutama yang berada di kawasan antara Firth of Clyde dan Firth of Forth yang dikenal sebagai Central Belt, dan disinilah terletak sebagian besar penduduk Skotlandia, termasuk kota terbesar, Glasgow, dan ibu kota serta pusat pemerintahan Skotlandia, Edinburgh.



  • Pembagian Administratif

Pemerintahan daerah di Skotlandia terbagi atas 32 sub-divisi, dengan luas dan populasi yang bervariasi. Kota-kota seperti Glasgow, Edinburgh, Aberdeen dan Dundee memiliki dewan pemerintahan yang terpisah, begitu juga dengan wilayah yang berada dalam otoritas Dewan Dataran Tinggi (Highland Council) yang mencakup sepertiga dari luas total Skotlandia dan lebih dari 200.000 jiwa penduduk. Kekuasaan dalam pemerintahan lokal dipegang oleh anggota dewan terpilih, dimana saat ini terdapat 1.222 anggota dewan, dan masing-masingnya dibayar dengan gaji paruh-waktu. Pemilihan umum dilakukan dengan sistem pemilihan suara tunggal berpindah (single transferable vote) dengan banyak anggota yang memilih tiga atau empat anggota dewan. Setiap dewan memilih seorang Provost atau Convenor untuk memimpin sidang dewan dan bertindak sebagai wakil daerahnya. Anggota dewan tunduk pada kode etik yang ditetapkan oleh Komisi Standar Skotlandia. Asosiasi perwakilan pemerintahan daerah untuk Skotlandia adalah Konvensi Otoritas Lokal Skotlandia (Convention of Scottish Local Authorities, COSLA).



  • Devolusi

Pemerintah dan Parlemen Skotlandia memiliki wewenang yang luas atas setiap hal yang secara spesifik tidak dikhususkan untuk menjadi wewenang dari Parlemen Britania Raya, termasuk masalah pendidikan, kesehatan, undang-undang Skotlandia dan pemerintah daerah. Dalam pemilu 2011, Partai Nasional Skotlandia (SNP) memenangkan mayoritas suara di Parlemen Skotlandia dan pemimpinnya, Alex Salmond, terpilih menjadi Menteri Pertama Skotlandia.



  • Hukum

Skotlandia berlandaskan pada Hukum Skotlandia, sebuah sistem hibrid yang berasaskan pada prinsip hukum umum dan hukum sipil (civil law). Pengadilan-pengadilan utamanya adalah Pengadilan Sesi (Sessions Court) untuk kasus-kasus perdata, dan Pengadilan Tinggi Penjabat (High Court of Justiciary) untuk kasus-kasus pidana.

Mahkamah Agung Britania Raya berfungsi sebagai pengadilan banding tertinggi untuk kasus-kasus perdata di bawah hukum Skotlandia. Pengadilan Sheriff (Sheriff Court) menangani kasus-kasus perdata dan pidana, termasuk mengadakan persidangan pidana berjuri yang dikenal sebagai sheriff solemn court, ataupun pengadilan sheriff tanpa juri tanpa (sheriff summary court). Sistem hukum Skotlandia ini unik karena memiliki tiga putusan dalam persidangan kasus pidana, yaitu: “bersalah”, “tidak bersalah” ataupun “tidak terbukti”. Putusan “tidak bersalah” dan “tidak terbukti” menyebabkan pembebasan tanpa kemungkinan dilakukannya sidang ulangan.



  • Demografi

Sebagai bagian dari Britania Raya, sensus penduduk dijalankan serentak di seluruh wilayah Skotlandia setiap sepuluh tahun sekali. General Register Office for Scotland (Kantor Pendaftaran Umum Skotlandia) bertanggung jawab dalam mengumpulkan data untuk Skotlandia. Pada pertengahan 2010, total populasi di Skotlandia diperkirakan sebanyak 5,22 juta jiwa, dengan kepadatan 65 /km 2 (170 /sq mi). Pada tahun 2010, Skotlandia memiliki tingkat kesuburan total terendah, yaitu hanya 1,75 anak per wanita.



  • Pendidikan

Pendidikan di Skotlandia adalah tanggung jawab dari Sekretaris Kabinet untuk Pendidikan dan Pembelajaran Seumur Hidup (Cabinet Secretary for Education and Lifelong Learning), sedangkan pengelolaan harian dan pembiayaan sekolah-sekolah negeri merupakan kewajiban dari pemerintah daerah yang bersangkutan. Dua lembaga publik non-departemen memainkan peranan penting dalam pendidikan Skotlandia: Otoritas Kualifikasi Skotlandia (Scottish Qualifications Authority) bertanggung jawab atas pembangunan, akreditasi, penilaian dan sertifikasi kelayakan selain ijazah yang diberikan oleh sekolah menengah, sekolah tingkat atas institusi-institusi sejenis. Badan Learning and Teaching Scotland bertugas untuk memberikan nasihat, sumber daya dan pengembangan staf untuk komunitas pendidikan untuk mempromosikan pengembangan kurikulum dan menciptakan budaya inovasi, cita-cita, dan keunggulan.

Skotlandia pertama kali mengesahkan kebijakan pendidikan wajib pada tahun 1496. Proporsi anak-anak yang menghadiri sekolah swasta di Skotlandia hanya sekitar 4%, namun dalam beberapa tahun terakhir jumlah tersebut berangsur-angsur meningkat. Pelajar di Skotlandia yang menghadiri universitas di Skotlandia tidak membayar uang kuliah ataupun biaya wisuda, karena biaya-biaya tersebut dihapuskan pada pada tahun 2001 dan 2008 masing-masingnya.



  • Kebudayaan

Kontribusi Skotlandia dalam kesusasteraan Britania diantaranya penulis cerita detektif Arthur Conan Doyle (pencipta Sherlock Holmes), sastrawan roman Sir Walter Scott, penulis cerita anak-anak J. M. Barrie, petualangan epik Robert Louis Stevenson dan penyair Robert Burns. Penulis modernis dan nasionalis terbaru, Hugh MacDiarmid dan Neil M. Gunn berkontribusi dalam Renaissance Skotlandia. Penulis lainnya juga termasuk Ian Rankin dan novelis horor-komedi Iain Banks. Ibu kota Skotlandia, Edinburgh, adalah kota pertama di dunia yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Sastra.





Kontribusi Glasgow di dunia musik diakui pada tahun 2008 saat UNESCO menobatkannya sebagai salah satu dari tiga Kota Musik Dunia. Skotlandia terkenal dengan aliran “Filsafat Skotlandia” atau ‘Aliran Akal Sehat Skotlandia’ (Scottish School of Common Sense). Filsuf-filsuf terkenal yang berasal dari Aliran 'Akal Sehat Skotlandia' adalah Dugald Stewart, Thomas Reid dan William Hamilton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar